Ciri -ciri Investasi Bodong Investasi Ilegal




Investasi merupakan penanaman modal untuk mendapatkan keuntungan di kemudian hari, jadi pengertian investasi ini berbeda dengan nabung karena aktifitas menabung tidak mendapatkan keuntungan melainkan jumlah tabungan tetap sama atau berkurang. 

Dengan pengertian investasi akan mendapatkan keuntungan kemudian membuat sebagian orang menjadi tidak realistis dan tergiur dengan tawaran keuntungan yang bombastis tanpa cek faktor resiko ataupun cek validitas investasi yang ditawarkan. 

Cermat dalam memilih Investasi yang valid dan tidak menipu itu penting karena maraknya penipuan investasi bodong dengan iming-iming keuntungan puluhan % bahkan untuk perbulannya.

Berikut ini CerdikUpdate tulis 6 ciri investasi ilegal yang patut diwaspadai :

1. Menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu cepat.
Contoh ivestasi bodong diiklankan profit 50-100% setiap bulan, itu jelas penipuan. Profit investasi tertinggi yang aman sekitar 15-25%.

2. Menjanjikan bonus dari perekrutan anggota baru.
Berkedok investasi dengan profit yang tinggi namun dengan syarat harus mampu merekrut anggota baru dan biasanya harus membayar sekian dan sekian dengan kedok penanaman investasi. Sekilas tidak ada masalah, namun jika kita telaah lebih jauh uang dari pendaftaran anggota baru bisa digunakan untuk memberi bonus kepada para perekrut supaya terus semangat merekrut anggota sehingga tidak merasa tertipu. Kondisi ini berlaku sementara sampai batas waktu yang sudah mereka tentukan tim pembuat bisnis investasi ini akan menghilang dengan sendirinya, meninggalkan anggota yang sudah banyak merekrut anggota baru sehingga mereka inilah yang menjadi sasaran amukan para anggota baru tsb.

3. Memanfaatkan tokoh masyarakat/tokoh agama.
Isu agama rentan disalahgunakan di masyarakat kita, semua yang berembel-embel syariah rata-rata sangat digemari tidak terkecuali investasi bodong berkedok investasi syariah. supaya lebih meyakinkan mereka mengajak tokoh agama untuk mengiklankan investasi tsb. Dengan asumsi bahwa tokoh agama 'tidak mungkin' berbohong maka masyarakat akan berbondong-bondong berinvestasi.

4. Janji aset aman dan jaminan pembelian kembali.

5. Klaim tanpa risiko (free risk)
Biasanya kalau kita sedang mereview produk reksadana data yang disajikan lengkap dari kemungkinan profit yang didapat beserta resiko kerugian yang kemungkinan terjadi.
Tapi para pelaku investasi bodong bisa memberikan tawaran keuntungan yang besar tanpa ada resiko atau kerugian sama sekali.

6. Legalitas tidak jelas.
Penting untuk menanyakan dan mengecek data validitas perusahaan yang menawarkan investasi.

Pastikan pihak yang menawarkan investasi telah memiliki izin dari lembaga yang berwenang
seperti OJK, Bank Indonesia, Bappebti, atau Kementerian Koperasi dan UKM.
Cek Daftar Perusahaan yang Terdaftar dan Berizin di OJK.

Jangan sampai karena impian tanpa bekerja penghasilan datang sendiri kemudian asal-asalan mengikuti investasi yang menggiurkan tapi pada akhirnya hanya menciptakan banyk kerugian.


Reactions

Posting Komentar

0 Komentar